saat ini...dalam gelap

dalam bayangan gelap dan lilin yang kugenggam tuk menerangi sebuah hati yang kupegang di tangan satunya... dan saat berjongkok seperti ini sangat susah sekali menjaga agar tetesan lilin tak mengenai hati yang kupegang karena angin membuatku berbalik untuk melindungi lilin dan menyatukan tangan...namun banyak datang pengembara yang datang untuk meminta hati yang kupunya dan menggantinya dengan hati pemberiannya...namun aku menolak..."maaf,nona...sudah lama kupegang hati ini dan dimana aku telah berjanji setia kepadanya. dan kau yang datang dan berkata bahwa kau menawarkan hati yang lebih baik dari yang kupunya tetap akan kutolak. bagaimanapun juga menyakiti sebuah hati untuk membahagiakan hati yang lain bukanlah hal yang benar... dan akan jadi pria macam apa aku.. yang dengan seenaknya memilih hati mana yang akan kupegang dan kulindungi...ketika sudah mengucapkan janji setia dan mengingkarinya maka hancurlah keberadaannya sebagai seorang pria... dimana seharusnya pria adalah orang yang dapat dipegang janjinya... dan dapat melindungi apa yang dia miliki...apa-apa yang telah dititipkan kepadanya...dapat memberikan perasaan nyaman dan aman bila berada disampingnya... memberikan kebahagiaan dan romantisme dalam porsi berbeda...apalah artinya aku sebagai pria bila tak bisa melaksanakan semua... menjunjung tinggi martabatnya sebagai wanita dan sebagai bagian dari diri pria.. sebagai penguat hidup dan pendorong semangat untuk terus maju dan berani menantang hidup... dibalik kekuatan seorang pria tersembunyi cinta kasih seorang wanita yang membuatnya merasa mampu dan kuat untuk melakukan semua..."

kembali kulindungi lilin yang sayup-sayup tertiup angin dan berusaha menghangatkan hati yang kupegang... sepertinya walau 1000 tahun pun itu adalah waktu yang terlalu sedikit untuk membuktikan sebuah janji setia...dan atas kasih sayang yang dilimpahkan oleh kekasihmu padamu, tak ada kata terimakasih yang cukup kecuali hanya dengan kembali melimpahinya dengan perhatian dan kasih sayangmu...